LAPORAN
PRAKTIKUM GENETIKA
PEMBUATAN
MEDIA DAN
TATACARA
PENANGANAN Drosophila
sp
KIKY
WIDYA LOKA RRAC410044
ABSTRAK
Berdasarkan
komposisi kimiawinya,dikenal medium sintetik dan non sintetik atau kompleks.
Komposisi medium sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat dari
bahan-bahan kimia yang kemurniannya tinggi dan di tentukan dengan tepat. Maka
medium semacam ini dapat diulangi pembuatannya kapan saja dan akan diperoleh
hasil yang sama. Dipihak lain komposisi kimiawi medium non sintetik tidak
diketahui dengan pasti.
Sebulum mmbuat
medium,sebaiknya dipamahi kebutuhan dasar dan bagai mana caranya untuk
memformulasikan medium biakan tersebut.Meskipun persyaratan nutrient sangat
beragam namun sebagai mahluk hidup,mereka memiliki kebutuhan dasar yang sama
yaitu meliputi air,karbon, energi,mineral dan factor tumbuh.
Kata kunci: pembuatan media
PENDAHULUAN
Di dalam pembuatan medium sebaiknya di gunakan air
suling.Karna air suling bebas dari bakteri yang dapat mempercepat proses
pembusukan medium biakan. Keasaman pH medium juga sangat penting bagi
pertumbuhan organisme,terutama kerja enzim yang sangat di pengaruhi oleh pH.
Berdasarkan
komposisi kimiawinya,dikenal medium sintetik dan non sintetik atau kompleks.
Komposisi medium sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat dari
bahan-bahan kimia yang kemurniannya tinggi dan di tentukan dengan tepat. Maka
medium semacam ini dapat diulangi pembuatannya kapan saja dan akan diperoleh
hasil yang sama. Dipihak lain komposisi kimiawi medium non sintetik tidak
diketahui dengan pasti.
Dalam praktikum pensterilan media menggunakan otoklaf
yang menggunakan tekanan yang disebabkan uap air sehingga suhu mencapai 121derajad
Celsius selama 15 menit. Pensterilan ini sangat diperlukan untuk memperlambat terjadinya
pembusukan pada medium biakan yang terjadi karna ketidak sterilan media yang
menyebabkan bakteri yang berada di dalam media dapat bertahan hidup dan merusak
media biakan (W.Lay,Bibiana, 1994).
Wheeler (1976) menguraikan produksi dan penggunaan Drosophilla spp di laboratorium. Lalat
buah yang paling mudah dipelihara adalah Drosophilla
melanogaster. Media makanan dasar untuk lalat ini sangat mudah dibuat dan
di sterilkan sihingga investasi tungau,nematode dan infeksi cendawan dapat di
cegah. Wheeler juga melengkapi resep untuk 3 macam makanan buatan yang
digunakan untuk memelihara lalat ini.
Stok lalat buah dapat diperoleh dari laboratorium di
seluruh dunia. B.Smith,John (1988) mencantumkan beberapa stok lalat ini. Dia juga mengurai suatu cara
menangkap serangga ini dari keadaan liar dengan menggunakan umpan pisang yang
telah difermentasikan dan dihancurkan. Lalat berkumpul di sekeliling umpan
paling banyak sesudah fajar dan menjelang sore hari. Stok yang baru diperoleh
harus di uji di berbagai macam media makanan untuk menetapkan rumus makanan
mana yang paling cocok. Sekali macam media ini telah diketahui, lalat
dipindahkan kedalam media segar tersebut setiap 7-10 hari.
ALAT DAN BAHAN
ALAT:
- Kompor 1 Buah
- Periuk aluminium 1 buah
- Pisau 1 buah
- Botol medium 40 buah
- Sendok besar 4 buah
- Timbangan 1 buah
- Gelas ukur 25 ml 1 buah
- Gelas ukur 500 ml 1 buah
- Gelas ukur 1000 ml 1 buah
- Plastik 1 kg 20 Buah
- Gelas 40 botol
BAHAN
- Pisang ambon 1200 gr
- Agar-agar Swallow 7 Gr
- Gula Merah 150 Gr
- Ragi 20 gr
- As.Benzoat larutan jenuh 10 ml
- Aquadest 500 ml
PROSEDUR KERJA
- Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk percobaan
- Lipat kertas saring sesuai dengan petunjuk. Untuk menyerapkelibihan air.
- Membuat sumbat gabus dari busa sesuai dengan besarnya mulut botol medium.
- Membuat medium peliharaan Drosophila sp
- Siap digunakan.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Sebulum mmbuat medium,sebaiknya dipamahi kebutuhan dasar
dan bagai mana caranya untuk memformulasikan medium biakan tersebut.Meskipun
persyaratan nutrient sangat beragam namun sebagai mahluk hidup,mereka memiliki
kebutuhan dasar yang sama yaitu meliputi air,karbon, energi,mineral dan factor
tumbuh.
Pada media yang dibuat bigunakan semua bahan yang telah
di sterilkan terlebih dahulu yang berguna untuk membunuh bakteri yang berada
dalam media biakan yang dapat mempercepat proses pembusukan media.
Hal ini sesuai dengan literature yang ada, Dalam
praktikum pensterilan media menggunakan otoklaf yang menggunakan tekanan yang
disebabkan uap air sehingga suhu mencapai 121derajad Celsius
selama 15 menit. Pensterilan ini sangat diperlukan untuk memperlambat
terjadinya pembusukan pada medium biakan yang terjadi karna ketidak sterilan
media yang menyebabkan bakteri yang berada di dalam media dapat bertahan hidup
dan merusak media biakan (W.Lay,Bibiana, 1994 ).
Dalam pembuatan
media sintetis juaga harus di perhatikan jumlah dan kosentrasi bahan yang ada,
karna jumlah dan kosentrasi yang tidak sesuai dengan media hidup hewan
percobaan dapat menghambat pertumbuhan hewan sample.
Sebagai mana dikatakan dalam
literature, Berdasarkan komposisi
kimiawinya,dikenal medium sintetik dan non sintetik atau kompleks. Komposisi
medium sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat dari bahan-bahan
kimia yang kemurniannya tinggi dan di tentukan dengan tepat. Maka medium
semacam ini dapat diulangi pembuatannya kapan saja dan akan diperoleh hasil
yang sama. Dipihak lain komposisi kimiawi medium non sintetik tidak diketahui
dengan pasti.
Sebagai bahan untuk
membuat medium menjadi padat dapat dipakai agar-agar atau silica gel. Namun
yang paling umum digunakan adalah agar-agar. Meskipun bahan utama agar-agar
adalah galaktan, yaitu suatu kompleks karbohidrat yang diekstraksi dari alga
marin genus Gelidium. Agar-agar menjadi larut atau cair apabila dipanaskan
sampai suhu 100 derajad Celsius dan akan berbentuk cair bila didinginkan
dalam 48 derajad Celsius (Hadioetomo,Ratna Siri,
1993).
DAFTAR PUSTAKA
B.John,Smith.1988.Pemeliharaan
Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis.Universitas Indonesia Press : Jakarta
Hadioetomo,Ratna
siri. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT.Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
W.Lay ,
Bibinia.1994.Analisis Mikroba di Laboratorium.PT.Raja Grafindo Persada : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar